Monday, 18 August 2025

ERK x Barasuara di Gudang Sarinah 2016


Beberapa kali nonton The Adams cuma wacana atau cuma dapet keceran na na na nya Konservatif. Dan akhirnya kesampaian! Dari MC manggil mereka ke panggung sampai Halo Beni dibawakan. Lagu pertama itu Glorious Time. Hampir sing along semua lagu terutama Pijakkan hehehe. Favorit banget lagu ini sampai hampir semua orang tau.

Setelah The Adams tampil, MC agak panjang sehingga memutuskan mundur dan ketemu temen. Kelompok Penerbang Roket tampil selanjutnya. Tapi kita lagi makan jadi cuma dapet dikit lagu itupun memilih mundur lagi karena bising sekali… bukan masalah genrenya yg rock n roll tapi karena soundnya yang bikin gak nyaman banget dibandingkan The Adams tadi. 

Dan kutukan balung tuwo muncul, pas Barasuara nampil aku memilih ndeprok dulu. Tapi karena entah kenapa energi Barasuara malam itu yang sangat LHARBYASA akhirnya berdiri lagi. Mas Iga malem itu agak slengekan dikit. Di sela-sela break dia main intro Friday I’m in Love, Papercut sama apa lagi lupa hahaha. Mas Marco tetep idolaaa, ditambah pas lagu Bahas Bahasa adeknya diundang ke atas. Jadi drummernya ada dua…. Gilak itu si Gerrald udah ga ketulungan pecicilannya.

Setelah barasuara, keluarlah Jimi Multazam dengan sapaan myfren2 nya.. The Upstairs! Lagu pertama itu Gadis Gangster. Excited banget sih akhirnya kesampaian liat band lawas ini hahaha. Apalagi Percakapan dan Rocketship goes by dibawain, langsung menuju masa silam 2009. Guyonan yang nyebai namun cukup menyegarkan. Paling maksimal ketika Matraman keluar. Suka atmosfernya! Jam udah menunjukkan setengah 12 dan GE keluar… Cukup satu lagu untuk mengobati penasaran dan pulang dengan perasaan sukacita. Setelah konser ERK, konser ini cukup sangat berkesan sekali ☺

Konser yang tadinya udah ga niat nonton, harusnya malem itu udah di kereta pulang ke Jogja. Hampir ga jadi berangkat karena basah kuyup naik grab kemudian balik kos lagi malah lupa kalo ga bawa kunci. Ck. Untung dengan semangat teman-teman dan konspirasi semesta yang menuntun agar tidak melewatkan skena yang cukup berkesan ini. Hehehehe. Nyesel sih kalo ternyata aku ga mengambil keputusan ini dan milih buka laptop di kamar.

Sepertinya udah tutug ya kehidupan nonton konser hingar bingar ini. Apalagi yang mau di tonton? Dialog Dini Hari udah. Eh Navicula belum sih. Break dulu sampai pada waktunya Jazzatasawan Agustus besok ☺ Hehehe.



Terimakasih banyak Jakarta yang sudah menyukseskan kehidupan nonton konserku di fase bekerja ini, dari mas Mondo, bangkutaman sampai Lamb of God, Mayhem. Jadi suka Morfem dan Float juga karena ga sengaja nonton disini ☺ Frau adalah salah satu band Jogja yg malah bisa kesampaian nonton itu di Jakarta.


Cheers,

#hidupuntuknontonkonser 


Konser Tunggal ERK di Teater Jakarta TIM 2016

 Jakarta, 17 Januari 2016

Hmm mungkin agak gimana ya dengan tulisan berawalkan tanggal seperti ini hehehe tapi yasudahlah sepertinya perlu untuk diingat. 

Tahun 2016 mungkin menjadi tahun dimana teman-teman sebayaku menuliskan banyak keinginan atau cita cita yang perlu mereka capai. Untukku mungkin bukan kata banyak, tapi besar, besar keinginan. Begitu besarnya sehingga menjadikan terlalu serius mengawali tahun. 

Besar untuk menahan yang banyak.


Hari rabu kemarin di Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki, adalah salah satu hari beruntungku di awal tahun ini. Efek rumah kaca adalah salah satu band yang mengisi keseloan jaman SMA. Mereka menggelar konser untuk album barunya yang keluar akhir tahun kemarin. Konser Sinestesia. Pada awalnya harga tiket yang harus dibayarkan merasa agak mahal tapi berujung “tau gitu beli yang vip sekalian” hehe.


Konser ini adalah pengalaman nonton konser terlalu serius.

Ketika tirai dibuka dapat dilihat lebih dari 3 orang berdiri dipanggung. Ya, mereka diiringi semacam orkestra dan terdapat 4 penyanyi latar belakang. Tubuhmu membiru dibawakan. Sorot lampu menuju ke panggung bercahayakan putih. Eh ternyata kejutannya adalah cahaya yang ditampilkan ke panggung beda-beda warna. Setauku ada seniman yg berkolaborasi untuk mewujudkan tata cahaya di panggung yang luar biasa. Dan yang tak kalah memuaskan adalah sound di Teater ini manteb banget, karena baru pertama kali di teater ini,  ya mungkin selama aku nonton konser ini adalah sound paling memuaskan.


Sebanyak 13 lagu dari 2 album sebelum Sinestesia disuguhkan di sesi pertama. Kejutan lagi, Adrian keluar ketika lagu Jangan Bakar Buku akan dimulai. Membawa sesak haru melihat beliau dipapah diantarkan ke kursinya. Lagu selanjutnya adalah lagu favorit , Laki-Laki Pemalu.

Lalu tibalah di lagu Hujan Jangan Marah, muncul ribuan bintang jatuh secara cepat seperti di luar angkasa. Eh kurang tau ya maksutnya beneran bintang atau hujan ahaha. Tapi ternyata permainan bintang-bintangan itu membuat mataku puyeng ahahaha kemudian memilih merem. Lagu terakhir yang mengakhiri sesi pertama adalah Sebelah Mata. Adrian bernyanyi dari awal. Melemahkan pertahanan haru yang digengam kuat untuk tidak keluar. Sungguh aku serius sekali :( Oiya Melankolia dibawakan!!! Sayangnya Insomnia enggak dan beberapa pasti ada yang menyayangkan Kau dan Aku Menuju Ruang Hampa.

 

Istirahat 15 menit molor digunakan untuk merasakan kepuasan atas lagu-lagu album sebelumnya yang dibawakan, karena awalnya kupikir cuma lagu di album sinestesia.

Tirai diangkat menandakan sesi kedua dimulai. Mereka berganti mengenakan kostum hitam dari kostum putih. Dibuka dengan Merah. Cahaya, pasti berwarna merah. Bagiku ini paling favorit dalam permainan cahaya, ya karena warna favorit. Lirik yang belum banyak hafal tapi tetep mencoba menikmati dan memekakan pendengaran. Lagi-lagi dengan serius menyimak.

Aku akan menjadi karang di lautan mereka, aku akan menjadi kanker dalam tubuh mereka”

Adalah hal favorit di lagu Merah. Biru, tertebak sudah urutan lagu yang persis dalam albumnya. Banyak penonton yang singalong karena single pasar bisa diciptakan sudah sering mereka bawakan. Begitu kompak, menyenangkan. Selanjutnya intro Jingga dimulai, semua kembali senyap. Lama-lama menopang dagu (ngantuk) hahaha… tidak.. lama lama terjun kedalam tingkat serius yg lebih dalam, asem memang, sedih. Selintas bertanya, apakah mereka yang dibacakan namanya oleh Adrian juga sedang mendengar? Dan kemudian aku terkesima sama mbak monika hapsari.. duh suaranya.. kemudian tertegun lagi. Lalu warna hijau tertembak ke panggung, warna yang cukup membuat mataku merasa harus merem lagi. Mungkin lagu ini yang tidak banyak meninggalkan bekas didalam keseriusanku hari itu hahaha. Setelah itu yang ditunggu-tunggu datang, Putih. Terjawab sudah begitu penasaran gimana kalau lagu ini dibawakan live. Putih adalah lagu yang pertama dengerin di soundcloud bikin merinding karena lirik yang begitu jero. Seperti sebelumnya tertegun lagi, lebih dalam.

"Dan kematian, keniscayaan."

Sangat suka ketika masuk kedalam bagian Ada, tiba-tiba suara suara ajaib mereka membawa ke nuansa bahagia haru dan tetep suara mbak monika hapsari bikin nggak quwquw. Lagu terakhir yaitu Kuning menutup keberuntungan dan keseriusan malam itu. Kuning ini intronya postrock2 yang sering ku dengerin, suka.

Karena cinta bersemayam dalam jiwa.

Penutupan dari konser, terlihat mereka bernyanyi bersama sama dengan atmosfir kepuasan dari mereka dan penonton yang sangat kental terasa. Usai sudah pertunjukan malam itu :)

Pengalaman nonton konser terlalu serius, mengiringi tahun dimana harus membuat keputusan-keputusan besar secara mandiri. Sangat bersyukur masih di Jakarta. Aku akan merindukan. 

Hehehe.

Salam




Hammersonic Hari Raya Metal di Senayan 2015


Akhirnya! Akhirnya nonton Jakarta International Metal Festival! Hammersonic!

Sebenernya akhir-akhir ini udah lama ga dengerin yang beginian, tapi karena emang dari dulu banget pengen yang namanya nonton konser metal (yang bener2 yang main band metal semua) dan lagi di Jakarta (kalau di Jogja mah ga bakalan) akhirnya tanpa pikir panjang langsung beli tiketnya. Ga kebagian Death vommit dan Mesin Tempur, masuk-masuk udah band lawas, roxx. Kemudian muter-muter cari mushola buat sholat magrib dan kembali menikmati sore itu sampai tengah malam.

Edan sih. Paling kerasa pas deathstar main, gila ini kuping tidak tertolong hahaha ntah kenapa soundnya tidak begitu nyaman. Deathstar menjadi serasa aneh sekali di telinga. Kemudian kembali ke semula, grincore, deathmetal, trash metal gitu yang masih familiar. Kemudian munculah MAYHEM si band black metal. Band-band sebelumnya itu ya kayak biasa, kaos metal gondrong headbang. Eh Deathstar berkostum sih, tapi biasa aja. NAH SI MAYHEM ini baru kali ini nonton yang kayak gini, edan sih. Vokalisnya nggetih nggetih gitu... Gitarisnya pake jubah item. Satanic abis lah. Ga lupa dibawa tu tengkorak nya. Dan tali dadung buat gantung diri. Edan sih. Daripada Lamb of God kayaknya Mayhem ini yang paling ke highlights di memori Hammersonic ku hahaha. Sadis. Bengis.


Tujuan nonton ini selain emang nyenengin telinga (yang berujung mbenging-mbenging) tapi ada tujuan lain, yaitu mengamati penonton.


1. Mbak berjilbab

Perasaan sebelum masuk gerbang si hammersonic ini ngerasa asing, karena aku cewek sendiri dan berjilbab. Setelah masuk, ternyata ya.. bisa sampe 10 lah ya mbak mbak berjilbab disini, ya 10 doang yang penting ada temennya. Entah itu mbak mbak yang pengen ngeksis (bawa tongsis, foto sambil cium “mas mas bule metal”), atau cuma nemenin pacarnya, atau emang mau studi banding (serius, aku liat mbak mbak stelan rohis pake rok), atau emang pengen nonton B)

2. Keluarga

Pas nonton roxx, tiba tiba munculah seorang ibu ibu metal nggandeng anaknya cabi lucu pake rok dan bersepatu boots. Kemudian anaknya disuruh foto sama gerombolan “mas mas bule metal” tapi tu.. pose anaknya ga enak banget ahaha mungkin sesungguhnya dedeknya pengen ke islamic bookfair aja lebih adem.

3. Mas-mas

Yoiyolah yo, mas mas. Bapak-bapak juga banyak sih. Mas mas disini dari mas mas gondrong, mas mas gimbal, mas mas biasa aja, mas mas kumisan,  “mas mas bule”, mas mas medeni apalagi. Diantara mas mas ini, kelompok mas mas yang menguasai adalah mas mas berkacamata. Ntah kenapa. Mungkin bisa dicari korelasi antara metal dan mata minus.

4. Mbak-mbak cantik dan asik dan metal

Ternyata mbak mbak suka metal cantique2 dan pasti rambut panjang.

5. Pedagang aqua

ya gitu.. kadang mengganggu kadang datang seperti malaikat



Kalau ditanya, mau kesana lagi ga besok? bakal bilang ga akan sih ahahaha kecuali emang ditakdirkan kesana -_- 8 jam berdiri super pegel sampai pas Lamb of God mau ngangguk-ngangguk dikit udah pusing, usia memang. Dan besoknya senin, besoknya ngantor. Mantap.



But overall sangat mengesankan pengalaman hammersonic pertamaku! All hail black metal!

Most Popular