Monday, 18 August 2025

Konser Tunggal ERK di Teater Jakarta TIM 2016

 Jakarta, 17 Januari 2016

Hmm mungkin agak gimana ya dengan tulisan berawalkan tanggal seperti ini hehehe tapi yasudahlah sepertinya perlu untuk diingat. 

Tahun 2016 mungkin menjadi tahun dimana teman-teman sebayaku menuliskan banyak keinginan atau cita cita yang perlu mereka capai. Untukku mungkin bukan kata banyak, tapi besar, besar keinginan. Begitu besarnya sehingga menjadikan terlalu serius mengawali tahun. 

Besar untuk menahan yang banyak.


Hari rabu kemarin di Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki, adalah salah satu hari beruntungku di awal tahun ini. Efek rumah kaca adalah salah satu band yang mengisi keseloan jaman SMA. Mereka menggelar konser untuk album barunya yang keluar akhir tahun kemarin. Konser Sinestesia. Pada awalnya harga tiket yang harus dibayarkan merasa agak mahal tapi berujung “tau gitu beli yang vip sekalian” hehe.


Konser ini adalah pengalaman nonton konser terlalu serius.

Ketika tirai dibuka dapat dilihat lebih dari 3 orang berdiri dipanggung. Ya, mereka diiringi semacam orkestra dan terdapat 4 penyanyi latar belakang. Tubuhmu membiru dibawakan. Sorot lampu menuju ke panggung bercahayakan putih. Eh ternyata kejutannya adalah cahaya yang ditampilkan ke panggung beda-beda warna. Setauku ada seniman yg berkolaborasi untuk mewujudkan tata cahaya di panggung yang luar biasa. Dan yang tak kalah memuaskan adalah sound di Teater ini manteb banget, karena baru pertama kali di teater ini,  ya mungkin selama aku nonton konser ini adalah sound paling memuaskan.


Sebanyak 13 lagu dari 2 album sebelum Sinestesia disuguhkan di sesi pertama. Kejutan lagi, Adrian keluar ketika lagu Jangan Bakar Buku akan dimulai. Membawa sesak haru melihat beliau dipapah diantarkan ke kursinya. Lagu selanjutnya adalah lagu favorit , Laki-Laki Pemalu.

Lalu tibalah di lagu Hujan Jangan Marah, muncul ribuan bintang jatuh secara cepat seperti di luar angkasa. Eh kurang tau ya maksutnya beneran bintang atau hujan ahaha. Tapi ternyata permainan bintang-bintangan itu membuat mataku puyeng ahahaha kemudian memilih merem. Lagu terakhir yang mengakhiri sesi pertama adalah Sebelah Mata. Adrian bernyanyi dari awal. Melemahkan pertahanan haru yang digengam kuat untuk tidak keluar. Sungguh aku serius sekali :( Oiya Melankolia dibawakan!!! Sayangnya Insomnia enggak dan beberapa pasti ada yang menyayangkan Kau dan Aku Menuju Ruang Hampa.

 

Istirahat 15 menit molor digunakan untuk merasakan kepuasan atas lagu-lagu album sebelumnya yang dibawakan, karena awalnya kupikir cuma lagu di album sinestesia.

Tirai diangkat menandakan sesi kedua dimulai. Mereka berganti mengenakan kostum hitam dari kostum putih. Dibuka dengan Merah. Cahaya, pasti berwarna merah. Bagiku ini paling favorit dalam permainan cahaya, ya karena warna favorit. Lirik yang belum banyak hafal tapi tetep mencoba menikmati dan memekakan pendengaran. Lagi-lagi dengan serius menyimak.

Aku akan menjadi karang di lautan mereka, aku akan menjadi kanker dalam tubuh mereka”

Adalah hal favorit di lagu Merah. Biru, tertebak sudah urutan lagu yang persis dalam albumnya. Banyak penonton yang singalong karena single pasar bisa diciptakan sudah sering mereka bawakan. Begitu kompak, menyenangkan. Selanjutnya intro Jingga dimulai, semua kembali senyap. Lama-lama menopang dagu (ngantuk) hahaha… tidak.. lama lama terjun kedalam tingkat serius yg lebih dalam, asem memang, sedih. Selintas bertanya, apakah mereka yang dibacakan namanya oleh Adrian juga sedang mendengar? Dan kemudian aku terkesima sama mbak monika hapsari.. duh suaranya.. kemudian tertegun lagi. Lalu warna hijau tertembak ke panggung, warna yang cukup membuat mataku merasa harus merem lagi. Mungkin lagu ini yang tidak banyak meninggalkan bekas didalam keseriusanku hari itu hahaha. Setelah itu yang ditunggu-tunggu datang, Putih. Terjawab sudah begitu penasaran gimana kalau lagu ini dibawakan live. Putih adalah lagu yang pertama dengerin di soundcloud bikin merinding karena lirik yang begitu jero. Seperti sebelumnya tertegun lagi, lebih dalam.

"Dan kematian, keniscayaan."

Sangat suka ketika masuk kedalam bagian Ada, tiba-tiba suara suara ajaib mereka membawa ke nuansa bahagia haru dan tetep suara mbak monika hapsari bikin nggak quwquw. Lagu terakhir yaitu Kuning menutup keberuntungan dan keseriusan malam itu. Kuning ini intronya postrock2 yang sering ku dengerin, suka.

Karena cinta bersemayam dalam jiwa.

Penutupan dari konser, terlihat mereka bernyanyi bersama sama dengan atmosfir kepuasan dari mereka dan penonton yang sangat kental terasa. Usai sudah pertunjukan malam itu :)

Pengalaman nonton konser terlalu serius, mengiringi tahun dimana harus membuat keputusan-keputusan besar secara mandiri. Sangat bersyukur masih di Jakarta. Aku akan merindukan. 

Hehehe.

Salam




No comments:

Post a Comment

Most Popular